Hubungan Theory of Planned Behavior dengan Perilaku Seksual Remaja
Main Article Content
Abstract
Perilaku seksual merupakan segala perilaku yang didorong oleh hasrat seksual yang dilakukan dengan pasangannya. fenomena tentang banyaknya para remaja yang melakukan hubungan seks sangat mengganggu masyarakat terutama bagi orang tua yang memiliki anak remaja. Theory of planned behavior dapat digunakna untuk memprediksi faktor-faktor yang diduga terkait dengan perilaku seksual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sikap, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku dengan perilaku seksual remaja. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasi dengan menggunakan skala theory of planned behavior (berisi tentang sikap, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku) dan skala perilaku seksual. Jumlah subjek yang digunakan sebanyak 300 orang dengan menggunakan teknik Quota sampling dalam pengambilan data. Hasil penelitian ini manunjukan ada hubungan positif antara sikap, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku dengan perilaku seksual. Dari penelitian ini menunjukan bahwa sikap memiliki sumbangan paling besar terhadap perilaku seksual yaitu 23,5%, norma subjektif 18% dan persepsi kontrol perilaku 14,1%.
Article Details
How to Cite
References
Arifati W & Ricky M. (2023). BKKBN: 60 Persen Remaja Usia 16-17 Tahun di Indonesia Lakoni Seks Pranikah. Solopos News. Solopos.com | Panduan Informasi dan Inspirasi
Bryan S, Kagee A & Broaddus M.R. 2006. Condom use among south african adolescents: developing And testing theoretical models of intentions and behavior. AIDS Behav.10:387–397
Buhi, E.R & Goodson, P. 2007. Predictors of adolescent sexual behavior and intention:a theory-guided systematic review. Journal of Adolescent Health. Vol.40.4-21.
Cythia, T. 2007. Konformitas kelompok dan perilaku seks bebas pada remaja. Jurnal psikologi. Vol. 1.1.
Dayakisni,T & Hudaniyah. 2009. Psikologi sosial. Umm pres. Malang.
Hanifah, Fatri. 2013. Hubungan kontrol sosial dengan perilaku seks pranikah remaja kelurahan batang arau kecamatan padang selatan. Spektum PLS. Vol.1,2.
Hartono,R.D & Gianawati,N.D. 2013. Faktor-faktor penyebab remaja berperilaku menyimpang. Artikel ilmiah hasil penelitian mahasiswa.
Lin, D.P & Ding, C.G. 2003. Ethical ideology, subjective norm, and peer reporting intentions using an individual- situation moderator. Asia Pacific Management Review 8(3), 311-335.
Majelantle,RG,Dkk. 2014. Knowledge, Opinions and attitudes towards HIV and AIDS among Youth in Botswana. Jounal of global economic. Vol.2.1
Meiner, A.M. 2001. Adolescents’ Transition to First Intercourse, Religiosity and Attitudes about Sex. CDE working paper No. 2001-02.
Mercer,J & Clayton,D. 2012. Psikologi sosial. Erlangga. Jakarta.
Munawaroh & Faizatul. 2012. Konsep diri, intensitas komunikasi orang tua-anak, dan kecenderungan perilaku seks pranikah. Jurnal Psikologi Indonesia. Vol.1.2.
Nurul Huda, Dkk. 2012. The analysis of attitudes, subjective norms, and behavioral control on muzakki’s intention to pay zakah. International journal of business and social sciences. Vol.3.22
Priyatno, D. 2011. Buku saku analisis statistik dan SPSS. Jakarta: PT. Buku Seru.
Santrock, J.W. 2007. Remaja. Erlangga. Jakarta
Sarwono, S.W. 2013. Psikologi remaja. Rajawali pers. Jakarta.
Soejati & Zalbawi. 2001. Perilaku seks dikalangan remaja dan permasalahan lainnya. Media Libang Kesehatan. Vol. XI.1.
Turchik,J.A & Gidycz,C.A.2012. Prediction of Sexual Risk Behaviors in College Students Using the Theory of Planned Behavior: A Prospective Analysis. Journal of Social and Clinical Psychology: Vol. 31, No. 1, pp. 1-27.
Yulianto. 2010. Gambaran sikap siswa SMP terhadap perilaku seksual pranikah, penelitian dilakukan di SMPN 159 jakarta. Jurnal Psikologi. Vol.8.2.